Tajuk: Larangan Bersifat Tamak Menurut Ajaran Islam

Dari Segi Bahasa - Tamak bererti rakus hatinya. 

Menurut Istilah:  Tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar. 

 Serakah dalam bahasa arab disebut tamak, Iaitu sikap yang selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri. Orang tamak selalu mengharap pemberian orang lain, namun dia sendiri bersikap pelit atau bakhil. Ia ingin mengumpulkan harta untuk kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan aturan. 

Orang yang tamak selalu merasa bahawa harta kekayaan yang dimilikinya selalu kurang dan tidak mahu bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Pada hakikatnya, bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala adalah dengan menafkahkan harta kepada orang lain yang bererti menafkahkan kepada dirinya sendiri. 

Rakus atau tamak berasal dari bahasa arab Al-Hirshu atau Ath-Thama’u iaitu suatu sikap yang tidak pernah merasa cukup, sehingga selalu ingin menambah apa yang seharusnya ia miliki, tanpa memperhatikan hak-hak orang lain. Hal ini, termasuk kebalikan dari rasa cukup (Al-Qonaa’ah) dan merupakan akhlak buruk terhadap Allah, karena melanggar ketentuan larangan-Nya. 

Tamak termasuk salah satu penyakit hati yang tidak istiqamah kepada anugerah Allah. Jiwanya gelisah, hendak begini hendak begitu. Terhuyung ke kiri dan ke kanan, seperti pohon yang dihembus angin. Tamak adalah sifat manusia yang ingin memborong segalanya dan mengumpulkan semuanya. Tidak ada yang ia sukai, semuanya ia suka tanpa mau mengetahui apa gunanya. Milik yang ada di tangan orang pun disukainya, untuk itu ia akan berusaha memperolehnyASifat tamak itu juga menghilangkan rasa malu. 

Dari definisi diatas kita fahami, bahawa tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram. Sifat ini sebagai sebab timbulnya rasa dengki, hasut, permusuhan dan perbuatan keji dan mungkar lainnya, yang kemudian pada penghujungnya mengakibatkan manusia lupa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, kehidupan akhirat serta menjauhi kewajiban agama. 

SIFAT TAMAK
Orang yang tamak akan menghimpun kekayaan dunia dan sukar untuk membuat amal kebajikan. Rasulullah Sallallahu ‘alaih wa sallam bersabda
“Kalaulah Allah kurniakan anak adam dua lembah daripada emas, nescaya dia hendak tiga lembah. Sesekali harta itu akan dapat memuaskan hawa nafsunya melainkan setelah dimasukkan ke dalam tanah(mati). 

KESAN SIFAT TAMAK DALAM KEHIDUPAN
1. Terlalu banyak angan angan
2. Kekerasan Hati-Iman Ghazali menggambarkan 3 tanda kekerasan hati seseorang insan:
i. Apabila melakukan ketaatan(ibadah)dia tidak seronok. 
ii. Apabila melakukan dosa, dia tidak berasa bersalah
iii. Tidak boleh menerima teguran orang lain. 
3. Kikir /Kedekut
4. Dusta/Berbohong

Dalil-Dalil yang Menjelaskan tentang Tamak (Serakah)

Dalam Al-Qur’an, banyak terdapat keterangan masalah rakus atau tamak, antara lain pada surah Al-Baqarah ayat 96 yaitu : 
Artinya : “ Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari pada orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. ” (QS. Al-Baqarah : 96)

Dalam surah Al-Muddatsir juga dijelaskan tentang tamak (serakah) yaitu : Artinya : “Kemudian dia ingin sekali supaya aku menambahnya. ”

Begitu juga dalam hadits, antara lain disebutkan:  Artinya : “ Rasulullah Sallallahu ‘alaih wa sallam bersabda: Hai manusia, berbaik-baiklah dalam mencari (nafkah); karena sesungguhnya hamba tidak mendapatkan (sesuatu), kecuali apa yang telah ditakdirkan padanya. ” (Al-Hadits)

Allah melarang hambanya melakukan tindakan yang rakus, dan termasuk akhlak buruk terhadap-Nya, kerena perbuatan ini dapat menyebabkan seseorang lupa menyembah kepada-Nya, dapat berlaku kikir, memeras serta merampas hak-hak orang lain. Maka, agama Islam memberikan tuntutan kepada manusia, agar tidak terlalu mengejar nafkah yang seharusnya bukan ia yang pantas memilikinyASelain tidak iman terhadap qadha dan qadar Allah, orang yang tamak ini juga akan menanam benih hasud terhadap orang lain. 

Rasulullah Sallallahu ‘alaih wa sallam bersabda:
 “Hendaklah kamu berputus asa dari segala apa yang ada pada tangan orang lain, dan jauhilah tamak karena sesungguhnya tamak adalah suatu kefakiran yang nyata. ” (HR. Bukhari)

Ciri-ciri orang tamak:

1. Sangat mencintai harta yang telah dimiliki. 
2. Terlalu bersemangat dalam mencari harta sehingga tidak memperhatikan waktu dan 
keadaan sekeliling
3. Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
4. Merasa berat untuk mengeluarkan harta kegunaan untuk kepentingan agama mahupun 
manusia. 
5. semua perbuatanya bergantung kepada ganjaran
6. Tidak memikirkan kehidupan diahirat
7. Cinta dunia
8. Bodoh dalam memahami arti hidup bermasyarakat, yang di dalamnya ia berkewajiban saling menolong, bukan saling iri hati antara sesama. 
9 Tidak mengimani qadha dan qadar Allah atas nasib dirinya, sesuai dengan kadar usahanya. 
10. Selain penyebab diatas, tamak juga disebabkan tidak pernah merasa puas dengan apa yang dicapainya, menginginkan seperti apa yang didapat orang lain, berangan-angan tidak sesuai dengan kemampuannya.. 

JENIS JENIS TAMAK

Tamak terbahagi kepada dua iaitu Tamak Harta dan Tamak Umur. 
Rasulullah Sallallahu ‘alaih wa sallam bersabda; Setiap anak Adam akan mengalami masa tua(pikun), kecuali dua perkara yang membuatkannya semakin muda yakni ketamakan terhadap harta benda, dan keinginan terhadap(panjang)umur”(HR Bukhari Muslim). 

Hadis diatas menjelaskan tentang larangan bersifat tamak terhadap harta dan umur. Kerana sikap tamak yang berlebihan akan menghantarkan seseorang terjerumus kepada hal hal yang haram. Sikap tamak yang dimiliki umat manusia yakni selalu mengharapkan harta yang lebih dari yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Padahal ketika mereka meninggal harta kekayaan tersebut tidak akan dibawa. Namun demikian Allah Subhanahu wa ta’ala akan tetap menerima taubat mereka apabila meraka mahu bertaubat akan ketamakannya itu. 

Sifat tamak berlawanan dengan sifat syukur, ikhlas, pemurah, rendah diri dan jujur. Oleh itu Islam menggalakkan umatnya mencari harta dan kedudukan yang baik dalam masyarakat. Sesungguhnya harta adalah amanh Allah kepada seseorang. Oleh itu hendaklah membelanjakan harta kejalan kebaikan. 

Manfa’at dan Cara Menghindari Tamak (Serakah)
Harta itu mengandung manfaat dan bahaya. Manfaat dari harta jika dapat menyelamatkan seseorang dalam kehidupan dunia dan akhiratnyASedangkan bahaya harta jika menghancurkan duniawi dan akhiratnya. Membedakan harta buruk dan harta baik tidaklah mudah. Hanya orang-orang yang memiliki hati dalam agama saja yang mampu melakukannya. Mereka itu misalnya para ulama dan orang-orang yang tajam mata hatinya. 

Manfaat menghindari tamak antara lain menumbuhkan sifat bersyukur, ikhlas, rendah diri, pemurah dan jujur. Ironinya, orang tamak tidak pernah merasakan dirinya sebagai hamba-NyASebaliknya, mereka menjadi hamba kepada dunia dan bertuhankan nafsu. Mereka mempertaruhkan seluruh usaha untuk mengejar bayang kemewahan duniASebab itu, orang tamak biasanya takut akan mati. Mereka cinta dunia dan sentiasa mengejar kemewahan hidup. 

Sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaih wa sallam : “Hari kiamat telah hampir dan manusia masih lagi bertambah tamak kepada dunia dan bertambah jauh daripada Allah. ” (Hadits Riwayat Tirmizi, Ibnu Majah dan Hakim). 

 Ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas, laksana serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya walaupun harta itu bukan haknya. Fitrah manusia memang sangat mencintai harta kekayaan dan berhasrat keras mendapatkannya sebanyak mungkin dengan segala cara dan usaha. 

Untuk menghindari sifat tamak dapat dilakukan dengan selalu meminta pertolongan Allah supaya dijauhkan dari sifat serakah, sederhana dalam kehidupan. Jangan merasa cemas berlebihan terhadap kejadian di masa datang, puas terhadap apa yang dimiliki meneladani orang-orang yang mulia yang mampu menjauhi sifat serakah, dan melihat orang yang keadaannya lebih miskin. 

Agar hati kita selamat dari penyakit ini, hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Berusaha dengan maksimal untuk mendapatkan segala yang dicita-citakan. 
2. Meyakinkan diri bahawa berapa pun hasil yang didapat adalah pilihan Allah yang terbaik 
atas diri kita, dan tidak ada kebatilan atau kekurangan sedikitpun, apalagi kerugian. 
3. Tidak mempersoalkan segala sesuatu yang telah Allah pilihkan bagi orang lain. 
4. Setelah itu, memagari hati dengan tafwid, menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, agar sentiasa memelihara diri kita dengan kemaslahatan dan keberkatan dari apa yang telah kita miliki. 

Mengubati rakus dan tamak tersusun dari tiga dasar, yaitu kesabaran, ilmu, dan amal. Pertama, amal. Kesederhanaan dalam penghidupan dan pembelanjaan. Maka, barang siapa yang menghendaki kemuliaan hendaklah ia mengurangi pengeluaran dan belanja. Kedua, pendek angan-angan. Ketiga, hendaklah ia mengetahui apa yang dikandung dalam sifat qana’ahberupa kemuliaan dan terhindar dari meminta-minta, serta mengetahui kehinaan ketamakan. Maka dengan cara ini ia akan terbebas dari ketamakan. 

Menghindari Tamak (Serakah) dan Contohnya dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam kehidupan masyarakat saat ini, banyak orang yang tidak memperdulikan harta yang halal dan haram. Bagi mereka hanyalah mendapatkan kesenangan duniawi saja tanpa memperdulikan kehidupan yang lebih kekal yaitu akhirat. Dengan menghindari sifat tamak, akan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah atas segala rezeki yang telah diberikan-Nya, menghindari sifat egois, dan menumbuhkan sifat kedemawanan. Harta yang diberikan Allah kepada kita adalah semata-mata ujian dan cubaan. Dapatkah kita menafkahkan ke jalan Allah dengan sebaik-baiknya. Atau bahkan sebaliknya dengan kekayaan itu kita menjadi kikir dan serakah. Yang berarti kekayaan itu bertambah tetapi perasaan kita selalu kurang dan tidak bersyukur kepada Allah yang telah memberikan semua itu. 

KESIMPULAN
Sifat ini seharusnya dielakkan dalam kalangan umat Islam. Sifat tamak ini lahir dari hati yang tidak pernah puas akan harta dan kekayaan yang diperoleh. Hati ialah raja dalam diri manusia. Hati juga tempat letaknya keyakinan seorang hamba terhadap Tuhan-Nya. Hati juga sasaran syaitan untuk menyesatkan dan menjadikan manusia tamak. 

Hati yang baik sentiasa mencetuskan kedamaian dan ketenangan dalam diri, keluarga dan masyarakat. Imam Al-Ghazali berkata, “ Tujuan memperbaiki akhlak ialah untuk membersihkan hati supaya jernih bagaikan cermin yang dapat menerima cahaya ALLAH Subhanahu wa ta’ala. ”

Jelaslah sifat tamak lawannya zuhud (tidak rakus kepada dunia). Dalam hal ini diceritakan seorang sahabat datang kepada Nabi Sallallahu ‘alaih wa sallam dan bertanya, “Ya, Rasulullah, tunjukkan kepada ku suatu amalan yang apabila aku amalkan nescaya aku akan dicintai ALLAH dan manusia, Rasulullah Sallallahu ‘alaih wa sallam menjawab, “Hiduplah di dunia dengan zuhud (bersahaja) soleh hidupnya tidak mementingkan keduniaan, maka kamu akan dicintai ALLAH, dan janganlah tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia, nescaya kamu akan disenangi manusia. ” (Riwayat Ibn Majah). 

Cara hidup yang sederhana dan zuhud akan mewujudkan sifat pemurah, ikhlas, syukur, dan tawaduk dalam hati seseorang. Sifat-sifat ini adalah akhlak mulia dan adab seharian sebagai penghias peribadi Muslim. 

Hiduplah di dunia dengan zuhud iaitu tidak rakus kepada dunia seperti firman ALLAH Subhanahu wa ta’ala yang bermaksud: “Dan buatkan lah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan ALLAH Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhan mu serta lebih untuk menjadi harapan. ”. Sekian terima kasih. 

Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
013-400-6206, 011-1070-4212
http://abdazizharjin.blogspot.com